Asam folat merupakan kandungan nutrisi dan multivitamin yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Pentingnya asam folat untuk ibu hamil dan mau hamil tak terlepas dari banyak manfaat yang diberikan kandungan sehat ini.
Kelebihan yang ditawarkan asam folat merupakan satu-satunya alasan mengapa banyak produk susu khusus ibu hamil yang menawarkan kandungan asam folat tinggi dalam produk mereka. Meski demikian, konsumsi asam folat bagi ibu hamil juga tidak boleh sembarang.
Asam Folat dan Kalsium bagi Ibu Hamil
Asam folat juga dapat dikatakan sebagai bentuk sintesis dari vitamin B9 yang juga disebut folat yakni vitamin B yang dapat membantu tubuh ibu hamil memproduksi dan mempertahankan sel-sel baru serta mencegah perubahan DNA yang dapat menyebabkan tumbuhnya kanker.
Mengonsumsi asam folat sebaiknya segera dilakukan sebelum Anda berencana untuk hamil, pada saat hamil para calon ibu mengonsumsi asam folat sebanyak 600 mikrogram, dan ketika menyusui sebanyak 500 mikrogram.
Asam folat mampu menstabilkan kondisi psikologis. Kondisi ini berpengaruh pada stabilnya hormon tubuh ibu hamil yang juga memengaruhi proses tumbuh kembang janin, itulah sebabnya para ibu perlu terhindar dari stres dan depresi.
Tak perlu bingung dalam mengonsumi makanan yang mengandung asam folat, nutrisi asam folat terkandung dalam makanan seperti kacang polong, kacang kering, jeruk, asparagus, produk gandung, brokoli, hit, hati, kubis brussels dan bayam.
Karena terkandung dalam beberapa makanan yang termasuk dalam golongan sayuran, maka asam folat juga memiliki peran dalam usus dan pencernaan anak sehat. Tentu ini menjadi keuntungan lain bagi para orang tua yang rutin mengonsumsi asam folat.
Asam folat sebaiknya dikonsumsi oleh ibu hamil baik sebelum, saat dan sesudah masa kehamian. Hal ini dikarenakan asam folat sama-sama memberi manfaat dalam masa-masa tersebut. Meski sudah melahirkan, manfaat asam folat masih akan berpengaruh pada ibu yang menyusui.
Manfaat asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil juga memungkinkan para ibu terhindar dari keguguran yang terjadi pada awal kehamilan, selain mengobati anemia dan mengurangi risiko preeklamsia.