Perbedaan Air Mineral dengan Air Demineral

Perbedaan Air Mineral dengan Air Demineral

Air merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena air adalah komponen utama dari komposisi tubuh kita. Sekitar 60% tubuh kita terdiri air, sehingga kita wajib memenuhi kebutuhan cairan kita. Kita dianjurkan minum air putih sekitar 8-12 gelas perhari, anjuran inipun tidak tetap, dikarenakan kebutuhan air disesuaikan dengan kondisi kita saat ini.

Apabila kita sedang sakit, berolahraga, untuk ibu menyusui, berada di cuaca yang sangat terik dan lembab, takaran cairan yang dibutuhkan oleh tubuh-pun pasti menjadi berbeda-beda. Tanpa air, tubuh tak akan bisa melakukan proses metabolisme dan kesehatan pun akan terganggu.

Pada dasarnya, kriteria air minum yang baik dikonsumsi adalah air yang bersih, jernih, tidak berasa, dan berbau. Ada berbagai jenis air putih yang bisa dikonsumsi, seperti air mineral dan air demineral.

Air Mineral

Air mineral adalah air yang mengandung mineral atau bahan-bahan larut lain yang mengubah rasa atau memberi nilai-nilai terapi.

Mineral yang terdapat dalam air mineral jumlahnya bisa banyak ataupun sedikit. Komponen mineralnya sendiri bisa bermacam-macam, seperti zink, zat besi, kalsium, dan magnesium. Air mineral berasal dari mata air bawah tanah dan tidak sama seperti air minum biasa.

Selain itu, air mineral tidak melalui proses kimia sehingga kaya akan mineral, yang mengandung beberapa zat seperti magnesium, kalsium, dan kalium. Air mineral biasanya memiliki kandungan pH antara 6 – 8.5

Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI, air mineral alami adalah air minum yang diperoleh langsung dari sumber air alami atau di bor dari sumur dalam. Proses pengolahannya juga harus terkendali, terhindar dari pencemaran fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Kandungan mineral yang diambil dari sumber mata alami akan beberapa manfaat bagi kesehatan. Beberapa kebaikan dari mineral, yakni:

  • Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
  • Mendukung kesehatan tulang
  • Membantu memperbaiki sistem imunitas
  • Memperlancar sirkulasi darah
  • Serta Membantu mengatasi sembelit karena magnesium bersifat mengikat air sehingga kotoran lebih lunak. [1]

Air Demineral

Air demineral merupakan air yang tidak mengandung mineral. Air jenis ini diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi (pemisahan zat-zat kimia), deionisasi (menetralisir ion positif dan negatif), reverse osmosis (pemurnian), atau proses lain yang setara dan aman diminum. Pada zaman dahulu, orang mendapatkan air jenis ini dengan meminum air embun kala sakit untuk tujuan penyembuhan.

Menurut Dr. Charles Mayo dari Mayo Clinic, tubuh manusia membutuhkan mineral organik yang bisa didapat dari sayur, buah, maupun daging. Sementara mineral yang ada dalam air biasa adalah mineral anorganik yang sebetulnya tidak dibutuhkan tubuh. Mineral jenis ini membuat sel tubuh bekerja lebih berat. Karenanya, minum air yang tidak mengandung mineral atau sedikit mineral akan lebih bermanfaat bagi kesehatan.

Sebagian orang memilih air demineral untuk dikonsumsi. Namun, sebuah penelitian dari Environmental Research mengatakan bahwa air demineralisasi mengandung mineral (natrium kalium, magnesium, dan kalium) dengan konsentrasi rendah.

Bila air demineralisasi ini dikonsumsi terus menerus bisa meningkatkan risiko kekurangan mineral pada tubuh. Akibat kurangnya kandungan mineral seperti tersebut, mengandalkan air demineral sebagai air minum atau mengkonsumsinya dalam jangka panjang, mungkin menyebabkan:

  • Kegagalan mengembalikan mineral dalam tubuh yang keluar melalui keringat
  • Mengubah keseimbangan pH, elektrolit, dan mineral dalam darah dan jaringan .[2]

Menurut WHO (World Health Organization), air demineral adalah air minum yang diproduksi secara artifisial (buatan) dan telah melalui proses distilasi dan deionisasi. Pernyataan ini senada dengan yang terdapat pada Peraturan Kemenperin, yaitu air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara destilasi, deionisasi, dan reverse osmosis (RO).

Biasanya air demineral memiliki pH antara 5 – 7.5 Dengan kata lain, perbedaan air mineral dan demineral yaitu air demineral tidak mengandung mineral. Sejumlah senyawa pada air demineral hilang akibat proses pendidihan dan penguapan. [2]

Memang mengkonsumsi air demineral memiliki beberapa manfaat, namun lebih baik kita memilih minuman yang lebih banyak manfaatnya, seperti konsumsi air minum yang kaya akan mineralnya. Dalam memilih air mineral, kita harus jeli pada kandungannya itu sendiri, selain itu harus terpercaya dan higienis pengolahannya.

Maka dari itu, pilih hanya AQUA yang selama 45 tahun mampu memproduksi air mineral berkualitas yang berasal dari proses alami. Untuk menjaga kualitasnya, AQUA langsung mengambil air dari sumber air pegunungan terpilih dengan melewati 400 uji kelayakan sebelum sampai ke konsumen. Air mineral berkualitas tersedia untuk melindungi tubuh kita agar senantiasa sehat. Sumber air yang terlindungi akan melindungi kesehatan tubuh kita, sehingga dengan asupan mineral berkualitas untuk kesehatan tubuh dapat dengan mudah kita dapatkan melalui AQUA. [3]

  1. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3445506/air-mineral-dan-air-demineral-mana-lebih-baik
  2. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/perbedaan-air-mineral-alkali-dan-demineral/#gref
  3. https://www.sehataqua.co.id/kandungan-air-putih-yang-bermanfaat-bagi-tubuh-anda/

Related posts

Leave a Reply